CIREBON.– Semangat pelestarian budaya berpadu dengan inovasi kreatif dalam dunia seni pertunjukan.
Sanggar Seni Ninis akan menghadirkan pertunjukan bertajuk “Susuhunan Sanggar Seni Ninis”, yang akan berlangsung
di Lapangan Surangga Bima, Desa Cisaat, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, pada Sabtu (18/10/2025) pukul 19.00 WIB.
Kegiatan ini menjadi ruang kolaborasi antara seni tradisi dan kontemporer dengan menampilkan perpaduan antara tari, musik etnik, bunyi-bunyian khas Nusantara, serta tata cahaya modern. Melalui pertunjukan ini, Sanggar Seni Ninis berupaya menunjukkan bagaimana seni dapat tumbuh sebagai ekspresi cipta, rasa, dan karsa manusia, sekaligus menjadi sarana edukasi serta pelestarian budaya lokal.
Ketua Sanggar Seni Ninis, Ninis Tarminih, menuturkan bahwa pertunjukan ini merupakan bentuk dedikasi seniman Cirebon dalam menjaga keberlanjutan seni di tengah arus modernisasi.
“Kami ingin menampilkan seni bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga media pendidikan dan refleksi budaya. Setiap gerak dan nada memiliki makna yang lahir dari nilai-nilai kehidupan masyarakat kita,” ujar Ninis Tarminih.
Sebanyak 13 sanggar seni dari berbagai wilayah di Cirebon akan ambil bagian dalam pertunjukan ini. Mereka akan menghadirkan karya-karya kolaboratif yang menggabungkan unsur tradisional dan kontemporer, menciptakan harmoni antara masa lalu dan masa kini.
Konsep ‘Susuhunan’ dipilih sebagai simbol kebersamaan dan penghormatan terhadap akar budaya Nusantara, yang menjadi sumber lahirnya beragam bentuk kesenian di Indonesia.
Dewan Pendiri Sanggar Seni Ninis, Koernady Chalzoum, menyampaikan bahwa kegiatan ini dikemas secara kreatif dan edukatif agar menjadi wadah apresiasi bagi seniman lokal serta memperkuat ekosistem seni di Cirebon.
“Melalui Susuhunan, kami ingin menghadirkan ruang ekspresi yang memadukan kekayaan seni tradisi dengan sentuhan kontemporer. Ini bukan sekadar pertunjukan, tetapi wujud nyata komitmen kami dalam melestarikan budaya lokal dan menumbuhkan semangat kreatif generasi muda,” kata Koernady.
Koernady juga menjelaskan bahwa Sanggar Seni Ninis membina berbagai cabang kesenian.
“Diantaranya yakni film, teater, tari hingga musik. Semua menjadi bagian penting dalam pembentukan karakter dan identitas budaya daerah,” ungkapnya.
Sementara itu, Dedi Kampleng selaku show director, mengajak masyarakat untuk hadir menyaksikan pertunjukan ini sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian seni dan budaya lokal.
“Kami mengundang seluruh masyarakat Cirebon dan sekitarnya untuk hadir dan menikmati persembahan seni ini. Mari bersama-sama mendukung pelestarian budaya sebagai bagian dari identitas dan kebanggaan kita bersama,” tuturnya.
Pertunjukan “Susuhunan Sanggar Seni Ninis” diharapkan tidak hanya menjadi tontonan yang memikat secara visual.
Tetapi juga menjadi gerakan kebudayaan yang memperkuat posisi Cirebon sebagai salah satu pusat perkembangan seni tradisi di Jawa Barat.
Dewan Pembina Sanggar Seni Ninis, Maman Suparman, menambahkan bahwa ajang ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antar sanggar seni di Cirebon.
“Melalui Susuhunan, berbagai sanggar akan berkolaborasi menghidupkan budaya lokal dengan memadukan seni tradisi dan modernitas. Diharapkan pertunjukan ini menjadi wadah ekspresi lintas generasi yang memperkaya khazanah budaya Cirebon,” ujarnya.*
Source : cirebonbagus.id