Ekonomi & Bisnis

Peringati Hari Pangan Sedunia, Kementerian PU Pertegas Komitmen Dukung Swasembada Pangan Lewat Infrastruktur Irigasi

×

Peringati Hari Pangan Sedunia, Kementerian PU Pertegas Komitmen Dukung Swasembada Pangan Lewat Infrastruktur Irigasi

Share this article

Jakarta, 17 Oktober 2025 – Memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh setiap tanggal 16 Oktober, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Komitmen ini diwujudkan melalui percepatan pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur irigasi yang andal di seluruh Indonesia. Upaya tersebut merupakan langkah konkret untuk menindaklanjuti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi untuk Mendukung Swasembada Pangan.

Sejalan
dengan tema Hari Pangan Sedunia tahun 2025, “Hand
in Hand for Better Food and a Better Future”
 atau Bergandengan Tangan untuk Pangan
yang Lebih Baik dan Masa Depan yang Lebih Baik, semangat kolaborasi lintas
sektor menjadi kunci. Tema ini menjadi pengingat betapa pentingnya kerja
bersama dalam membangun sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan. Sejalan
dengan semangat tersebut, Kementerian PU menekankan bahwa air adalah elemen
vital bagi ketahanan pangan, di mana sistem irigasi yang efisien berfungsi
sebagai tulang punggung untuk mendongkrak produktivitas pertanian nasional.

Menteri
PU, Dody Hanggodo, menyampaikan bahwa pembangunan dan rehabilitasi jaringan
irigasi adalah langkah strategis untuk mewujudkan swasembada pangan,
sebagaimana yang tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. “Air
adalah fondasi utama pangan. Tanpa infrastruktur irigasi yang baik, sulit
mencapai kemandirian pangan. Karena itu, kami mempercepat pelaksanaan Inpres No
2 Tahun 2025 untuk memastikan setiap tetes air memberi manfaat bagi petani dan
produksi pangan nasional,” kata Menteri Dody.

Sebagai
implementasi Tahap I Inpres No 2 Tahun 2025, Kementerian PU telah memberikan
dukungan fasilitasi irigasi pada lokasi kegiatan Optimasi Lahan (Oplah) yang
digagas Kementerian Pertanian. Dukungan ini menyasar Daerah Irigasi (DI)
kewenangan daerah seluas 280.880 hektar. Bantuan teknis ini berperan sangat
penting dalam mendukung peningkatan intensitas tanam serta memperkuat masa
tanam kedua (MT II) maupun ketiga (MT III) bagi para petani di lapangan.

Selanjutnya,
pada Tahap II, fokus Kementerian PU adalah pembangunan dan rehabilitasi daerah
irigasi yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah, yang mencakup jaringan
primer, sekunder, hingga tersier. Selain itu, program ini juga menyentuh
pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier yang menjadi kewenangan
pemerintah pusat. Tidak ketinggalan, pembangunan dan rehabilitasi Jaringan
Irigasi Air Tanah (JIAT) dengan teknologi pompanisasi juga digalakkan untuk
mengangkat air dari dalam tanah, yang kemudian disalurkan ke sawah-sawah yang
sebelumnya tidak terjangkau irigasi permukaan. Program ini
secara keseluruhan memberikan layanan irigasi seluas 225.775 hektar dengan
total anggaran Rp6,10 triliun.

Dukungan
pembangunan dan rehabilitasi JIAT dalam Inpres No 2 Tahun 2025 Tahap II
meliputi pembangunan 754 unit JIAT baru, rehabilitasi 76 unit sumur, serta
pembangunan 3 embung. Sebagai bagian dari langkah terpadu untuk memperkuat
sistem irigasi nasional berbasis air tanah, Kementerian PU juga memberikan
dukungan tambahan melalui kegiatan reguler Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber
Daya Air. Dukungan ini mencakup pembangunan 579 unit JIAT dan
rehabilitasi 1.226 unit sumur JIAT.

Di
sisi lain, Kementerian PU pada tahun 2025 juga memberikan dukungan program
ketahanan pangan melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi
(P3-TGAI) dengan skema Padat Karya. Program ini punya keunikan karena
melibatkan langsung masyarakat petani melalui kelompok Perkumpulan Petani
Pemakai Air (P3A), Gabungan P3A (GP3A), atau Induk P3A (IP3A) dalam kegiatan
pembangunan, peningkatan, maupun rehabilitasi jaringan irigasi secara
swakelola.

Keterlibatan
langsung petani ini diharapkan tidak hanya menghasilkan infrastruktur fisik
yang berkualitas, tetapi juga membuka lapangan kerja, mengurangi angka
pengangguran, serta meningkatkan daya beli masyarakat di desa-desa sasaran.
Hingga awal Oktober 2025, program P3-TGAI Tahap I yang tersebar di 8.000 lokasi
di seluruh Indonesia telah mencapai progres fisik sebesar 54,98% dan berhasil
menyerap tenaga kerja sebanyak 98.919 orang. Program
P3-TGAI ini rencananya akan diperluas pada Tahap II dengan menyasar 1.597
lokasi tambahan.

Melalui
berbagai langkah strategis tersebut, Kementerian PU terus mengambil peran aktif
dalam memastikan ketersediaan air untuk pertanian, meningkatkan efisiensi
jaringan irigasi, serta memperkuat fondasi sistem pangan nasional yang
berkelanjutan. Momentum Hari Pangan Sedunia 2025 menjadi pengingat bahwa upaya
mewujudkan swasembada pangan bukanlah tugas satu sektor saja, melainkan hasil
kerja bersama lintas sektor, di mana infrastruktur Sumber Daya Air dari
Kementerian PU menjadi salah satu penopang utamanya.

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak –
Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

Artikel ini juga tayang di VRITIMES