CIREBON.- Keberanian dan Kekaguman disematkan kepada Bapak Edo Walikota Cirebon menertibkan dan menata Sungai Sukalila dan Kalibaru Cirebon.
Sesudah sekian lama sungai Sukalila dan Kalibaru terlihat kumuh.
Hal ini membuat kota Cirebon kembali menjadi cantik dan mempesona. Berharap sekali di sepanjang Sungai Sukalila dan Kalibaru dihiasi bunga-bunga yang cantik, sesudah dikeruk sungainya.
“Tahun 1970-1990 Sungai Sukalila Selatan menjadi tempat midang bagi warga kebon Blimbing Cirebon, dan banyak warga Kebon Blimbing berenang di sungai Sukalila Selatan. Jika turun hujan, ekonomi berkembang di sepanjang jalan Sukalila Selatan, Sukalila Utara, Kalibaru Utara dan Kalibaru Selatan,” ungkap Budayawan Tionghoa, Jeremy Huang.
Jeremy menambahkan dirinya ingat di Sukalila Selatan ada toko besi Sukalila Selatan miliknya Aliong Cui Gin , pembuatan meubel miliknya Kong Hapli, ada dokter Harry K Suwanda, ada pernekel Chroom miliknya Oey Liang Kie, ada pabrik Es Maskot, ada pabrik roti tawar, ada jasa kursus pengetikan, ada toko besi juga.
Di Kalibaru Utara ada toko waring, ada toko Olimpia, ada toko milik orang tuanya Enggartiasto Lukita, ada yang jualan minyak miliknya Lie In Guan.
Di Kalibaru Selatan ada bioskop Cirebon Theater kemudian berganti nama jadi Golden Theater, ada Puskesmas, ada Roti Bakar Golden miliknya Lian Eng dan Ing Cuan orang tuanya Guntur, ada nasi lengko Sukalila, Ada Soto Madura, Ada Moel Seafood di tahun 1979-1990.
“Mudah mudahan sesudah di tatanya Sungai Sukalila dan Kalibaru menghidupkan perekonomian kota Cirebon,” tandasnya.
Harapan baru terwujud dengan adanya pembongkaran dan rencana taman serta lokasi kongkow masyarakat Cirebon. Warga dapat kembali mengenang betapa sungai menjadi sarana untuk melepas lelah atau sekedar kongkow karena memiliki ketenangan. (Arif/CIBA)
Source : cirebonbagus.id









